Pesantren Modern Tgk Chiek Oemar Diyan menggelar Seminar Internasional yang menghadirkan Dr. Sara Atha Amin Mohammed, Lc., M.A., seorang dosen dari Universitas Al Azhar, Mesir, sebagai pemateri utama yang berlangsung di Masjid Baburrayan, Oemar Diyan, Indrapuri. Sabtu, (15/3/2025).
Acara tersebut diadakan bekerjasama dengan Ikatan Alumni Timur Tengah Aceh (IKAT), Muslim Council of Elders, dan Wazin Wihdah Azhariyah Indonesia. Seminar ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Pimpinan Pesantren Oemar Diyan, Tgk H. Fakhruddin Lahmuddin, M.Pd., serta Ketua Panitia Seminar Internasional, Zakiah Zainun, Lc., M.Ag.
Dr. Sara Atha Amin menyampaikan beberapa poin penting pada acara seminar tersebut. Dalam petuahnya, Ia mengajak seluruh hadirin untuk memahami hakikat kesabaran. Menurutnya, sabar dibagi dalam tiga komponen, pertama sabar dalam menghadapi musibah, kedua sabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah dan ketiga sabar dengan ketetapan Allah.
Ketiga komponen tersebut, Ia gambarkan dalam beberapa kisah yang dialami oleh orang-orang terdahulu. Seperti halnya kisah kesabaran perempuan ahli surga yang minta disembuhkan Nabi Muhammad Saw.
“Pernah suatu ketika seorang perempuan menderita penyakit ayan atau epilepsi datang kepada Rasulullah Saw agar disembuhkan dari penyakit tersebut. Nabi pun memberi dua pilihan atas perempuan tersebut, yaitu menjadi ahli surga atau tidak. Lalu perempuan itu memilih surga.” Ujar Dr Sara Atha.
“Lantas Nabi menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah menetapkan bagi seorang hamba musibah untuk mengujinya, apakah dia bersabar atau tidak. Inilah yang dimaksud dengan sabar dalam musibah. Allah akan menempatkan kita dalam syurganya jika kita bersabar dalam menghadapi ujiannya.” Tambahnya
Kemudian, Dr Sara turut menginspirasi kesabaran yang dialami oleh Ibu Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibu Imam Syafi’i. Bagaimana mereka sangat bersabar mendidik seorang anak tanpa suami sehingga menjadi seorang penghafal Al-Qur’an. Tumbuh menjadi ulama besar yang dihormati di seluruh dunia Islam dan dikenal sebagai imam dalam hadist dan fiqh.
“Inilah yang dimaksud dengan sabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah dan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Sehingga membuahkan hasil yang indah dari kesabaran tersebut.” Pungkas Dr Sara.
| Narasi, Polem
| Juru Foto, Raif Al Ghifari
Tinggalkan Komentar