Rombongan SMK Dato’ Onn Bersilaturahmi Ke Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan

Penulis | Parisha
Photografer | Raif al Ghifari, Zahid al Faqih, Farid Wajdi

Pimpinan Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan Tgk. Fakhruddin Lahmuddin.,S.Pd sambut kedatangan rombongan studi banding Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Dato’ Onn, Kuala Lumpur di gedung pertemuan Lt. 2 Pengajaran, Oemar Diyan, Krueng Lamkareung. Minggu, (28/05/2023)

Kedatangan para rombongan disambut dengan tari ranup lampuan upaya memperkenalkan budaya Aceh. Dalam sambutannya Fakhruddin sedikit menceritakan sejarah berdirinya pesantren Oemar Diyan dan kurikulum yang berlaku di Oemar Diyan kepada tamu yang berhadir.

Menurutnya, pada dasarnya Pesantren Oemar Diyan didirikan hanya untuk putri dengan nama Pesantren Putroe Krueng Lamkareung, namun seiiring berjalannya waktu dan permintaan masyarakat sekitar, maka pesantren ini berubah menjadi pesantren modern. Sejarah Pesantren Oemar Diyan juga tidak lepas keterkaitannya dengan negeri Malasyia.

“Pada mulanya nama Tgk. Chiek Oemar Diyan itu sendiri dipilih berdasarkan dari nama Ulama Besar Aceh Tgk. Chiek Oemar yang merupakan kakek buyut dari bapak H. Sa’aduddin Djamal. Pendiri pesantren ini merupakan keturunan dari Abu Lam U, karena lokasi pesantren terletak di Indrapuri maka diambillah nama Tgk. Chiek Oemar yang merupakan ayah dari Abu Lam U dan Abu Indrapuri yang menetap di kampung Yan Kedah Malaysia dan Bahkan menutup hidupnya di kampung Yan tersebut, dan untuk mengabadikan daerah dan tempat tinggal Tgk. Chiek Oemar maka diambillah nama tersebut yang merupakan kombinasi dua kata Di Yan (Diyan).” Pungkas Fakhruddin

Kemudian, Fakhruddin memaparkan kurikulum pendidikan yang berlaku di Oemar Diyan. Ia menjelaskan bahwa Oemar Diyan memakai dua kurikulum sebagai tonggak pendidikan. Pertama kurikulum pesantren/dayah dan kedua kurikulum Kemenag. Kedua ini dikombinasikan sehingga terlahir pesantren modern, artinya tidak hanya belajar ilmu pengetahuan agama, namun juga belajar ilmu pengetahuan umum. Kemudian, Oemar Diyan memilki dua jenjang pedidikan yaitu Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah.

“Visi dan misi kita adalah membentuk manusia yang berilmu, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT serta menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. Kemudian, membentuk santri yang memiliki kecerdasan dan keterampilan, keseimbangan antara fikir dan zikir dalam rangka menghadapi kemajuan teknologi dan globalisasi. Dapat menguasai ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum, Memiliki kepribadian yang luhur dan akhlak mulia, Mampu menguasai bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia dengan baik dan benar secara aktif, baik lisan maupun tulisan sehingga melanjutkan studinya ke berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.” Tutup Fakhruddin

Hj. Salina binti Shaari, kepala sekolah Dato’ Onn mengungkapkan ketertarikannya mengunjungi Aceh. Selain mengunjungi tempat yang terkena bencana tsunami, Ia dan rekan-rekan lainnya berhasrat untuk mengunjungi sekolah untuk menimba ilmu dan melihat perbedaan sistem pendidikan antara dua negara. Dikesempatan tersebut Ia juga sedikit menjelaskan sejarah berdirinya sekolah Dato’ Onn.

“SMK Dato’ Onn adalah sekolah kerajaan yang terletak di Kuala Lumpur. Saat ini sekolah Dato’ Onn mempunyai 600 pelajar dari kelas I s.d V yang berumur 13-17 tahun. Selain ingin mengunjungi situs sejarah yang berada di Aceh, kami juga ingin melihat perbedaan sistem pendidikan antara dua negara. Melihat kaedah penyampaian proses belajar mengajar di dalam kelas. Sehingga nantinya sistem tersebut dapat diterapkan di SMK Dato’ Onn.” Pungkas Salina

Acara ditutup dengan pemberian cideramata, penampilan Rapai Geleng oleh santri Oemar Diyan dan pembacaan doa oleh Samsul Bahri.,S.Pd. Turut berhadir juga Kepala Madrasah Aliyah Jawahir, S.Pd.I, Direktur Pengajaran Afrizal Sofyan, S.Pd.I dan Pengurus Ponpes Oemar Diyan.